Jumat, 26 September 2014

Pusaran api (Fire whirls)


Fire whirls / pusaran api adalah tornado yang berputar terlalu dekat dengan kebakaran hutan atau pusaran yang terbentuk karena terdapat terlalu banyak panas di area tersebut.

Pusaran Api atau badai api, atau setan api, adalah fenomena langka, yang mana api naik keatas dan membentuk pusaran, sehingga berbentuk seperti tornado. Pusaran ini sering terbentuk pada saat kebakaran hutan dan dapat mencapai setinggi 30 sampai 200 kaki (10 – 60 meter) dan selebar 10 kaki (3 meter), tapi umumnya hanya dapat bertahan dalam hitungan menit saja.

Hal ini terjadi ketika sebuah kolom udara yang hangat, naik ke atas dan terbungkus oleh api, sehingga  menyebabkan tekanan rendah muncul di permukaan tanah. Pendinginan udara ini kemudian segera masuk untuk menggantikan udara yang naik, dan menciptakan vortex yang dapat menarik api hingga ratusan meter di atas tanah.

Pada tahun 1923, tornado api terjadi akibat gempa bumi besar Kanto di Tokyo yang menewaskan 38.000 orang, hanya dalam waktu 15 menit. Munculnya tornado api juga pernah terjadi di bidang tanaman di Aracatuba, Brazil selatan, setelah berbulan-bulan mengalami kekeringan. Angin puyuh api juga pernah tertangkap kamera saat daerah selatan Sao Paulo mengalami kebakaran. 






Bola Petir (Ball Lightning)



Bola Petir adalah fenomena listrik atmosfer hipotetis yang sedikit diketahui. Istilah ini mengacu pada laporan tentang cahaya, objek biasanya berbentuk bola yang bervariasi dan diameternya berukuran beberapa meter. Ini adalah fenomena yang sangat langka yang melibatkan petir / kilat berbentuk bola yang bergerak lebih lambat dari kilat normal. Telah dilaporkan besar dari bola petir ini sebesar 8 kaki dan dapat menyebabkan kerusakan parah. Ada laporan bahwa ball lightning menghancurkan keseluruhan bangunan.
 Fenomena ini biasanya berhubungan dengan badai, tetapi berlangsung lebih lama dari kilat yang terbagi kedua dari petir. Banyak laporan awal mengatakan bahwa bola akhirnya meledak, kadang-kadang dengan konsekuensi yang fatal, meninggalkan bau belerang. Ada catatan bola bercahaya bebas-mengambang yang terjadi dalam total ketiadaan awan. Hal ini terjadi umumnya di lembah Hessdalen, Norwegia Salah satu teori baru-baru ini menunjukkan bahwa bola cahaya (Cahaya Hessdalen) yang dihasilkan oleh ionisasi udara dan debu oleh partikel alfa selama peluruhan radioaktif di atmosfer berdebu.

Sun Pillars (Pilar Matahari)


Sun pillars / pilar matahari timbul ketika matahari yang tenggelam memantulkan tinggi awan es pada lapisan yang berbeda. Hal ini menghasilkan pilar cahaya yang tinggi menjulang hingga ke langit. sangat mungkin juga untuk menyaksikan moon pilar atau pilar bulan.

Fenomena visual yang tercipta karena pantulan cahaya dari kristal es dekat permukaan planar sejajar horisontal. Cahaya dapat berasal dari matahari, biasanya pada saat matahari mau terbenam, dalam hal ini fenomena ini disebut pilar matahari. Dapat juga datang dari bulan atau dari sumber-sumber terestrial seperti lampu jalan.


Light Pillars penuh warna sering muncul di musim dingin saat salju atau es kristal memantulkan cahaya dari sumber yang kuat seperti matahari atau bulan. Dibantu oleh suhu yang dingin, pilar cahaya muncul ketika cahaya memantul dari permukaan datar mengambang kristal es yang relatif dekat dengan tanah. Pilar tampak seperti bulu cahaya yang memperpanjang secara vertikal di atas atau di bawah sumber cahaya, atau keduanya.pilar cahaya juga di bentuk dari sumber cahaya buatan seperti lampu jalanan, lampu mobil atau sumber cahaya yang kuat dari arena ice skating seperti pada gambar di atas dari Fairbanks, Alaska. Meskipun mereka merupakan fenomena lokal, pilar cahaya dapat melihat jauh seperti sebuah aurora. Semakin dekat seseorang melihat sumber pilar cahaya, semakin besar tampaknya.

Fire Rainbow


“Pelangi Api”  atau "fire rainbow" adalah sebuah fenomena langit langka. Dinamakan pelangi api karena bentuknya mirip dengan api namun warna-warni yang mencolok seperti pelangi. Mirip pelangi namun bukan pelangi.
Secara teknis, fenomena optik yang indah ini disebut circumhorizontal arc – es halo yang terbentuk oleh kristal es yang berbentuk piring di awan cirrus. Halo ini begitu besar sehingga muncul fenomena optik yang unik semacam ini.
Circumhorizontal arc yang berwarna cerah ini terjadi terutama selama musim panas dan pada garis lintang tertentu. Ketika matahari berada sangat tinggi di langit, sinar matahari yang masuk menjadi datar, sehingga segi enam berbentuk kristal es akan dipecah menjadi masing-masing warna seperti dalam sebuah prisma.
Apabila pelangi terbentuk oleh tetesan air yang berada di atmosfir, maka pelangi api terbentuk oleh kristal es yang berada di atmosfir. Kristal es tersebut harus berbentuk heksagonal, berada di level ketinggian awan cirrus, dan disinari oleh matahari dengan sudut kemiringan 58 derajat atau lebih. Jika ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, maka pelangi api tidak akan terjadi. Ini lah alasan mengapa pelangi api disebut fenomena langit yang langka.
Fire Rainbows 04
Fire Rainbows 03


Awan Mammatus




Mammatus, atau mammatocumulus (berarti "awan payudara"),adalah istilah meteorologikal untuk bentuk gumpalan-gumpalan menggantung yang terbentuk di dasar awan. Nama mammatus diambil dari bahasa Latin mamma.


Karakteristik

Mammatus umumnya dihubungkan dengan badai petir. Umumnya terbentuk di dasar awan kumulonimbus, namun juga dapat terbentuk pada awan altokumulus, altostratus, stratokumulus, dan sirus, juga awan abu gunung berapi. Di Amerika Serikat, pengamat dapat mengenal ciri-ciri awan mammatus. Ketika terbentuk pada awan kumulonimbus, awan mammatus dianggap pertanda akan datang badai besar atau bahkan badai tornado. Karena bahayanya lingkungan tempat terbentuknya awan, penerbang umumnya diminta waspada untuk menghindari awan kumulonimbus dengan mammatus.

Catatumbo Ligthning


Apakah Anda pernah mendengar tentang Catatumbo Lightning? Catatumbo Lightning adalah sebuah fenomena aneh yang terjadi pada atmosfer bumi.

Catatumbo Lightning adalah fenomena petir yang terus menyambar dengan intensitas yang tinggi. Bahkan bisa mencapai 400.000 lebih sambaran dalam setahun. Fenomena ini terdapat di negara Venezuela.

Setelah berabad-abad Catatumbo Lightning terus menerus muncul, pada Januari 2010 Catatumbo Lightning sempat tidak muncul. Banyak yang menyangka jika Catatumbo Lightning sudah tidak akan muncul kembali.

Dan hingga pada April 2010, Catatumbo Lightning muncul kembali. Belakangan diketahui bahwa kekeringan lah yang menyebabkan Catatumbo Lightning sempat tidak muncul.

Catatumbo Lightning terletak di muara sungai Catatumbo, lebih tepatnya di Danau Maracaibo, Venezuela. Petir yang menyambar pun intensitasnya cukup membuat sesorang yang sempat melihatnya menggelengkan kepala.

Bayangkan saja, petir tersebut rata-rata menyambar selama 10 jam dalam sehari, dan dalam satu jam, petir tersebut dapat menyambar rata-rata sampai 280 kali sambaran. Bisa anda bayangkan berapa kali petir Catatumbo menyambar dalam sehari.

 Dan yang lebih menakjubkannya lagi, dalam satu tahun, petir bisa menyambar sampai 140 sampai 160 hari dari 365 hari dalam setahun. Dan petir tersebut rata-rata menyambar dengan ketinggian 5 km.

Penelitian juga mengatakan bahwa Catatumbo Lightning adalah penghasil ozon dengan presentase tertinggi di dunia, dari seluruh tempat di dunia.

Karena Catatumbo Lightning dapat menghasilkan sekitar 1.176.000 kW listrik di atmosfer.
Masyarakat kuno Yukpa di negeri tersebut mempercayai bahwa kilatan warna biru, putih, dan merah muda Catatumbo Lightning, terjadi saat kunang-kunang bertemu dengan roh para leluhur.

Selama berabad-abad para pelaut pun menggunakan Catatumbo Lightning sebagai alat navigasi dari alam agar mereka tidak tersesat di lautan.

Karena Catatumbo Lightning bisa terlihat dari jarak yang jauh, bahkan sampai ratusan mil jauh nya.

Oleh karena itu Catatumbo Lightning juga sering disebut Lighthouse of Maracaibo (Mercusuar Maracaibo).




Catatan sejarah mengenai Catatumbo Lightning sendiri pertama kali tercatat pada tahun 1597 dalam sebuah puisi epik karangan Lope de Vega berjudul La Dragontea.

Alexander von Humboldt, seorang naturalis Prussia, pernah menggambarkan Catatumbo Lightning sebagai "ledakan listrik yang seperti sinar pendar".

Seorang Geografis dari Italia yang bernama Agustin Codazzi, pernah menggambarkan Catatumbo Lightning sebagai "kilat yang tampaknya muncul dari sungai Zulia lanjutan dan sekitarnya".

Studi mengenai Catatumbo Lightning pertama kali dilakukan oleh Melchor Centeno.

Kemudian pada tahun 1966 sampai 1970, ilmuwan Andrew Zavrostky melakukan tiga ekspedisi dengan bantuan dari University of Los Andes yang menyimpulkan bahwa areal tersebut akan memiliki episentris di rawa-rawa dari Swamp National Park Juan Manuel de Aguas, Claras Aguas Negras dan Danau Maracaibo bagian barat.

Pada tahun 1991, ia juga mengatakan bahwa fenomena tersebut terjadi karena adanya pertemuan arus udara hangat dan dingin di daerah tersebut.

Penelitian tersebut juga mengatakan bahwa penyebab untuk kilat terisolasi mungkin karena keberadaan uranium di dasar bebatuan.

Kemudian pada tahun 1997 sampai 2000, Nelson Falcon melakukan beberapa ekspedisi dan menghasilkan model mikrofisika dari Catatumbo Lightning yang mengidentifikasikan bahwa metana lah yang menyebabkan Catatumbo Lightning. Namun saat itu teori ini masih dianggap hanya sekedar spekulasi.

Tapi belakangan, penyebab fenomena tersebut adalah gas nontoksik metana yang menguap dari rawa dan endapan minyak. Di bawah ini adalah ilustrasi proses terjadinya Catatumbo Lightning.

 
Ilustrasi terjadinya Catatumbo Lightning :

1. Angin Karibia yang hangat dan lembab bertemu udara dingin Pegunungan Andes. Ini bisa menciptakan badai guntur.

2. Metana menguap dari lapisan minyak di Danau Maracaibo dan dari materi rawa yang membusuk. Gas itu lalu dibawa angin ke awan.

3. Arus udara di dalam awan menyebarkan metana secara merata. Tetapi gas tersebut tetap terkonsentrasi di area-area tertentu.

4. Dalam kondisi normal, udara di awan merupakan penyekat yang membuat aktivitas listrik menurun. Metana membuat listrik itu melemah. Petir pun terjadi.

Sun Dogs (Parhelion)




Parhelion juga disebut sun dog, mock sun (matahari semu)atau phantom sun (matahari bayangan)adalah suatu fenomena optis yang menampakkan titik-titik terang di langit, seringkali pada cincin halo di sekeliling Matahari.
Parhelion tampak sebagai pancaran cahaya berwarna di kiri-kanan Matahari, berjarak 22° dan pada jarak yang sama di atas cakrawala, dan pada halo es. Parhelion dapat dilihat dimana pun dan saat musim apapun, namun tidak selamanya tampak bercahaya dan cemerlang. Parhelion tampak jelas dan cerah saat Matahari tampak rendah.

Pembentukan dan Ciri-Ciri Parhelion

Umumnya parhelion tercipta dari kristal es piringan berbentuk segi enam pada awan sirus yang tinggi dan dingin, atau selama musim dingin yang amat dingin, oleh kristal es yang disebut debu intan yang tertiup di udara pada tingkat rendah. Kristal-kristal tersebut berfungsi sebagai prisma, membelokkan cahaya yang melewatinya dengan defleksi minimum 22°. Jika kristal-kristal tersebut terorientasi secara acak, maka lingkaran di sekeliling Matahari akan terlihat, yakni halo. Apabila kristal-kristal terbenam di udara dan tertata secara vertikal, maka cahaya Matahari terbiaskan secara mendatar. Dalam kasus ini, parhelion dapat terlihat.
Seiring Matahari yang semakin meninggi, cahaya yang melewati kristal-kristal tersebut semakin dicondongkan dari bidang datar. Sudut deviasi mereka bertambah dan parhelion semakin menjauhi Matahari.
Bagaimanapun, mereka selalu tampak di ketinggian yang sama dengan Matahari.
Parhelion tampak merah di sisi terdekat dengan Matahari. Semakin jauh, maka warnanya berubah dari jingga menjadi biru. Warna parhelion akhirnya menjadi putif saat berada di lingkaran parhelis (jika dapat terlihat).
Secara teori sangat memungkinkan untuk memprediksi pembentukan parhelion yang dapat terlihat di planet atau satelit lain. Mars mungkin memiliki parhelion yang terbentuk dari air es dan es CO2. Di planet raksasa gasYupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus — kristal-kristal lain membentuk awan amonia, metana